pacman, rainbows, and roller s

CATATAN DIALOG DI FESBUK 01 JANUARY 2011 :

*Meditasi hakikatnya adalah meresonansi gelombang hati dan fikiran dengan frekwensi khusus. Banyak jenis, tekhnis, & metode Dalam disiplin olah spiritual dan meditasi. Inti Yang menjadi perbedaan adalah frekwensi yang di gunakan saat berdzikir atau bermeditasi.

*Bahkan metode yang sama namun di olah oleh perguruan yang berbeda belum tentu menggunakan frekwensi yang sama.
Juga kalimat doa yang sama belum tentu punya frekwensi yang sama, bila dilakukan dari metode yang berbeda.

*Turabinnur Haqq : bang edi,tenaga dalam itu sebenarnya keluar dari mana dan yang membentuknya apa ?

*Jawab : Inti dari tenaga dalam adalah kekuatan Jiwa. Fikiran hanyalah alat proyektor. dan bioenergi atau aura hanyalah sebagai badannya.
Olah gerak itu hanya untuk meningkatkan kualitas aura kesehatan dan bioenergi. kekuatan tenaga dalamnya muncul dari sugesti atau doa yang diberikan oleh gurunya.

*Warid adalah anugerah atau pahala yang diberikan Allah kepada orang yang tekun berwirid. Nilai Warid atau tingkat frekwensinya itu tidak sama, walaupun kalimat yang diwirid sama. Karena dalam aturan tentang pahala, ada rumus standard dan ada rumus anugerah yang merupakan Hak prerogatif Allah..

*Dalam suatu perguruan, frekwensi yang dipergunakan oleh seluruh siswa perguruan adalah dari Frekwensi Warid yang dipegang gurunya.

*Chakra Sahasrara Prakasa : Assalamualaikum,,,, ijin pak, frekwensi mana yg tebaik utk digunakan saat berdzikir atau bermeditasi ? Trimakasih

jawab :
‎@Chakra Sahasrara Prakasa : wa alaikum salam, tergantung niat dan tujuannya.
contoh :
Kalau sampean mengehendaki melihat acara Opera Van Java, maka anda harus memakai frekwensi gelombang TRANS7 . Kalau untuk penyempurnaan jiwa, tazkiyatun Nafs, kultivasi, serta bermakrifatullah. Maka frekwensi yang bersumber dari Rosulullah yang kita terima via statsiun relay arwahul muqoddatsah ahli silsilah Guru Mursyid itulah yang terbaik.

*mempelajari ilmu bathin tanpa guru maka hasil yang diperoleh kualitasnya jelek, karena :
1. semata-mata mengandalkan mujahadahnya sendiri.
2. Manusia biasa menganggap dan memandang baik dirinya sendiri, sehingga bisa menjadi kendala untuk berintrospeksi diri dan memperbaiki kelemahan diri, maka perlu bantuan orang lain atau seorang guru untuk menuntun dia memperbaiki hatinya.
3. Mudah terkontaminasi oleh jin, syetan dan iblis, apalagi kalau jinnya menyamar dan mengaku sebagai seorang waliyullah.

*Ngemis Menir Sak Cimit : njih. matur kesuwun.

nuwun gus; kulo badhe tanglet...caranipun mbersihaken batos saking riya ugi sombong(npo malih saat kulo mboten ngraos)

matur kesuwun.

Jawab :
‎@Ngemis Menir Sak Cimit : Hati yang bersih dan jernih adalah hati yang sudah mencapai tataran maqom ikhlas. Alat pembersih yang paling ampuh untuk membersihkan hati adalah Dzikirny Allah dan bukannya dzikir kita. Itulah yang saya maksud dengan frekwensi wasilah yang dibawa rosulullah.
Fadzkuruni adzkurkum : Berdzikirlah engkau akan Daku maka Aku juga akan berdzikir padamu. salah satu contoh Dzikirmya Allah ini adalah anugerah yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW, yang beliau gunakan untuk memberi syafaat kepada umatnya. Inilah yang menjadi frekwensi penghantar dzikir dan doanya kaum sufi.

Saya juga menyadari, banyak diantara yang hadir di status saya baik yang kali ini maupun yang kemarin-kemarin ada yang membawa tuduhan dan suuddzon kepada saya. Mereka menuduh saya Riya' dan sombong dan lain sebagainya.
Saya sebagai manusia biasa tentu banyak kelemahannya, dan saya senantiasa berserah diri kepada Allah untuk perbaikan hati saya.
Namun demi menjalankan tugas berdakwah menata umat amar makruf nahi munkar, walaupun cuma satu ayat yang saya bawa. dan walaupun saya sendiri sebenarnya belum merasa pantas untuk itu. Maka saya beranikan diri juga untuk tampil apa adanya, yang terpenting buat saya adalah Ridlo dari Allah. Dan bukan penilaian manusia.

Chakra Sahasrara Prakasa : lanjutkan perjuangan dan tetap semangat, sy dukung terus pak, matur nuwun...

Edi Sugianto Wong Gresik :
Insya Allah..
Laa Haula Walaa Quwwata Illa Billah...
Ilahi Anta Maqsudi Waridloka Mathlubi..

*Ambar Belgie : SUBHANALLAH ...
Gus, badhe nyuwun perso, klu gurunya bukan seorang Guru Mursyid spt yg sdh pernah sy ceritakan by phone itu gmn ? Matur sembah nuwun & salam ..

@Ambar Belgie : Guru Mursyid itu bukanlah gelar, dan tugas utama beliau hanyalah sebagai Wasilah Carrier atau pewaris Frekwensi Ilmu Ketuhanan Islam dan bertugas membagikan bibit ketuhanan itu kepada siapa saja yang membutuhkan.

Jadi dia tidak harus seseorang yang bergelar guru Mursyid karena mempunyai sebuah institusi pesantren tharekat. Tidak harus begitu. Karena adakalanya seorang guru pewaris itu orangnya tidak terkenal, namun muridnyalah yang termasyhur.

*Survey membuktikan.... walaupun seseorang itu sudah ikut dan masuk tharekat yang sahih dan tahkik sambung hingg ke rosulullah. Tapi tingkat Drop Outnya santri juga tidak sedikit. Hal itu terjadi karena memang dia memang bukan orang yang terpilih, walaupun sudah memegang permata di tangan. Maka akan dia buang permata itu dan lebih memilih perhiasan palsu.

Demikian juga sebaliknya, banyak yang dalam mencari kebenaran itu karena betul-betul tulus ingin mendekat kepada Allah. Namun dia belum bertemu guru yang tepat. bahkan sering dia ketemu guru palsu yang suka menipu dan menghabiskan harta bendanya. Namun karena ketulusan niatnya, maka pada akhirnya dia akan dipertemukan dengan Guru yang Sejati.
JADI KUNCINYA ADALAH : NIAT YANG IKHLAS

*Ngemis Menir Sak Cimit : nyimak maneh ahh....
trus sopo sing gelem dadi guruku zo...
(q wong ratan sing ga due opo")

JAWAB :
@Ambar B : Sugeng Dalu...Rahayu..
@Ngemis Menir Sak Cimit : Ketika seorang murid telah siap maka guru yang tepat akan datang. Maka bukalah mata, hati, dan telinga. Karena siapa tahu anda telah bertemu dengannya namun anda sendiri yang kurang waspada. dan ada aksi maka ada reaksi, ada yang mencari maka ada yang dicari.
Maka carilah... dan melangkahlah... bertanya itu baru gerak hati.... perlu dilanjutkan dengan tindakan...

Oleh karena itulah sering saya ungkapkan, janganlah pilih-pilih kalau memang mau berguru.
Ikuti saja..... bila cocok lanjutkan. Bila tidak sesuai di hati... tinggalkan.

HOME BASE NAQS